もっと詳しく

Pemerintah Malaysia mengerahkan pesawat terbang untuk mengangkut mahasiswa mereka dari Mesir ke Jeddah, Arab Saudi. Pejabat Negeri Jiran itu juga berharap pesawat Garuda Indonesia bisa mengangkut beberapa mahasiswa Malaysia dari Mesir, yang tengah bergolak.

Berdasarkan pernyataan dari Menteri Luar Negeri Anifah Aman, seperti dilansir dari harianThe Star, Rabu, 2 Februari 2011, pemerintah Malaysia telah mengirimkan pesawat yang bertolak dari Kuala Lumpur ke Jeddah, selanjutnya menuju Mesir untuk menjemput para mahasiswa.

Pesawat yang dikerahkan berasal dari maskapai AirAsia. Pesawat itu melakukan perjalanan empat kali pulang pergi setiap harinya dari Mesir ke Jeddah untuk menjemput para mahasiswa Malaysia, yang berjumlah 11.000 orang. Namun, pesawat tipe Airbus A320 itu hanya bisa memuat 249 penumpang.

Maka, Aman mengatakan bahwa pemerintah Malaysia telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam dalam proses evakuasi tersebut.

“Contohnya, Garuda sudah siap di bandara Kairo dan jika mereka punya kursi lebih, mereka dapat mengangkut warga Malaysia yang masih berada di bandara,” ujar Aman.

Direktur Pelaksana maskapai Malaysia Airlines (MAS), Azmil Zahruddin, mengatakan bahwa pihaknya juga akan berangkat untuk ikut membantu evakuasi warga Malaysia pada Kamis pagi, 3 Februari 2011.
“Kami tengah berusaha dengan para teknisi kami untuk mengangkut sebanyak mungkin penumpang,” ujar Zahruddin seperti dikutip The Star.
Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan bahwa mereka juga telah menurunkan 30 personil angkatan bersenjata Malaysia dan 30 staf pemerintah untuk membantu kelancaran evakuasi.
Dia mengatakan bahwa para mahasiswa yang dievakuasi tidak dipulangkan ke tanah air, melainkan ditampung di Jeddah. Pemerintah Malaysia telah mengurus visa sementara di Saudi untuk para mahasiswa.

“Mereka akan ditempatkan di komplek Tabung Haji di Jeddah untuk sementara,” ujar Hamidi.